______
mendidikanak68.blogspot.com ______
Pernah mendengar sebuah nasehat indah, yang isinya kurang lebih seperti ini...
“Anak
kita bukan milik kita, tapi milik Allah. Anak adalah titipan, amanah dari
Allah, maka tugas kita sebagai orang tua hanya mendidik mereka seperti apa yang
pemiliknya titahkan. Mengarahkan mereka menjadi pribadi yang pemiliknya
inginkan. Seperti yang Allah inginkan.”
Bila
kita memandang anak kita adalah milik kita, maka kita akan merasa terbebani.
Anak harus menjadi ini, anak tidak boleh begitu dan itu semua harus terpenuhi,
tidak boleh tidak. Maka ketika segala impian dan harapan itu tidak sesuai
dengan kenyataan, kita akan sangat terpukul dan kecewa. Bahkan mungkin merasa
patah arang dalam mendidik mereka.
Tapi
bila kita sepenuhnya menyadari bahwa anak kita sejatinya bukan milik kita,
melainkan hanya titipan dan amanah Allah semata... Maka seperti apapun jadinya
anak kita kelak, tentu setelah melalui proses panjang pengajaran dan pendidikan
yang kita berikan, juga kesabaran... adalah murni kehendak Pemiliknya.
Tak
kurang segala usaha yang kita lakukan, dengan segenap kemampuan yang kita
berikan, agar mereka tumbuh dan menjadi apa yang diinginkan pemiliknya. Menjadi
pribadi shalih nan bertaqwa. Tapi apa boleh buat? Terkadang pemiliknya justru
berkehendak lain. Melalui titipanNya kita diujiNya. Ya, melalui anak kita.
“Sesungguhnya harta dan anak-anakmu hanyalah
cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (At-Taghabun:
15)
Seluas
apa kesabaran kita, segigih apa perjuangan kita... Dan sungguh terasa berat
beban itu jika kita tak menyandarkan dan menyerahkannya sepenuhnya kepada
Allah. Karena kadang kita membentuk mereka sesuai keinginan kita, bukan
keinginan Allah. Karena mungkin pengharapan kita demikian tingginya, sedang
mereka hanya manusia biasa yang punya segudang keterbatasan dan kelebihan
masing-masing.
Ketika
hati terasa lelah menghadapi fitnah dunia yang Allah hadirkan lewat buah hati
tercinta... Berdo’alah... Rebahkan diri dalam sujud-sujud panjang dan memohonlah
pada sang Pemilik Segalanya...
“Robbanaa hab lanaa min azwajinaa wa dzurriyatinaa
qurrota a’yun waj’alnaa lil muttaqiina imaamaa” [Ya Rabb kami, anugerahkanlah
kepada kami, isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati
(kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa]. (QS. Al
Furqon: 74)
“Ya
Rabb, mereka adalah milikMu... amanah dariMu.. Bimbinglah mereka ke jalanMu...
Gerakkan hati mereka sesuai keinginanMu... Sesungguhnya itu semua mudah bagiMu...
Karena hanya Engkau yang bisa... Dan tak ada satupun yang mampu selainMu dan
atas izinMu. Maka kupercayakan mereka hanya kepadaMu...”
Karena
anak-anak kita, hanyalah makhluk Allah yang Ia titipkan kepada kita. Mereka
bukan milik kita, bahkan diri kita sendiri pun, bukan milik kita. Juga karena
kita, sebagai orang tua, jauh dari kata sempurna, yang tentu tak lepas dari
lalai dan alpa.
Maka
setelah ikhtiar yang tak berkesudahan, sabar yang tak berbatas dan do’a tulus
yang tak pernah putus, selesailah tugas kita. Serahkanlah semua kepada
Pemiliknya. Ia lebih tahu apa yang terbaik bagi hambaNya…