______ mendidikanak68.blogspot.com ______
“Karakter seorang anak terbentuk terutama pada saat dia berusia 3 hingga 10 tahun. Adalah tugas kita sebagai orang tua untuk menentukan input seperti apa yang masuk ke dalam pikirannya, sehingga bisa membentuk karakter anak yang berkualitas.”
Pendidikan
macam apa yang perlu kita tekankan sejak awal ?
1.
Pendidikan keagamaan
Ini
adalah hal yang utama perlu ditekankan pada seorang anak ; seorang anak perlu
tahu siapa Tuhannya, cara beribadah, dan bagaimana memohon berkat dan mengucap
syukur. Tunjukkan buku, gambar, dan cerita-cerita yang bisa menginspirasi si
anak yang berhubungan dengan keagamaan tersebut. Jika memungkinkan, ajak anak
anda untuk ikut ke tempat ibadah bersama. Semakin dini kita menanamkan hal ini
pada seorang anak, akan semakin kuat ahlak dan keyakinan akan Tuhan di dalam
diri anak kita.
2.
Kualitas input yang diterima
Seorang
anak pada usia dibawah 10 tahun belum mempunyai fondasi yang kuat dalam prinsip
hidup, cara berpikir, dan tingkah laku. Artinya, semua hal yang dilihat,
didengar, dan dirasakan olehnya selama masa pertumbuhan tersebut akan diserap
semuanya oleh pikiran dan dijadikan sebagai dasar atau prinsip dalam hidupnya.
Adalah tugas orang tua untuk memilah dan menentukan, input-input mana saja yang
perlu dimasukkan,dan mana yang perlu dihindarkan. Menonton televisi misalnya,
tidaksemua acara itu bagus. Demikian juga dengan membaca majalah, menontonfilm,
mendengarkan radio, dan sebagainya.
3. Anak
adalah peniru yang baik
Ada
istilah “Monkey see, Monkey Do” ; artinya seekor monyet biasanya akan bertindak
berdasarkan apa yang telah dilihatnya. Demikian pula seorang anak. Anak perlu
figur seorang tokoh yang dikagumi, yang akan ditiru di dalam tindakan
sehari-harinya. Pilihan utamanya biasanya akan jatuh pada orang tua. Dan
seorang anak akan lebih percaya pada apa yang dilihat daripada apa yang
dikatakan orang tua. Jadi saatorang tua mengatakan satu nasehat, misalnya
jangan tidur malam-malam,tapi orang tuanya sendiri selalu bekerja sampai larut
malam, jelas ini bukan cara mendidik yang baik. Ajarkan sesuatu melalui contoh,
dengan tindakan kita sendiri, akan membuat anak meniru dan mengembangkannya
menjadi suatu kebiasaan dan karakter di dalam pertumbuhannya.
4. No
Pain No Gain
Apa
yang akan anda lakukan sebagai orang tua apabila anak anda merengek-rengek,
bahkan menangis minta dibelikan sebuah mainan ? Ada dua jenis jawaban yang
biasanya saya lihat. Jenis orang tua yang pertama biasanya akan langsung
membelikan mainan tersebut agar si anak bisa langsung diam dari tangisannya,
dan tidak merepotkan orang tuanya. Dalam jangka panjang, sikap seperti ini akan
membuat anak mempunyai karakter yang lemah, kurang tangguh, karena sudah
dibiasakan diberiapa yang diinginkannya. Jenis orang tua yang kedua, biasanya
akan menolak permintaan si anak dengan tegas, mungkin sambil memarahi atau
mencuekkan begitu saja. Dalam jangka panjang, si anak akan mempunyaisifat yang
acuh, kurang peduli dengan dirinya sendiri, kalau ditanya apa cita-cita atau
keinginannya biasanya akan dijawab tidak tahu.
Nah,
anda sebagai orang tua bisa mencoba menambahkan alternatif pilihan ketiga,
yaitu gabungan dari keduanya. Saya mengistilahkan gabungan ini dengan No Pain
No Gain. Jadi saat seorang anak meminta sesuatu misalnya, kita bisa
memberikannya dengan syarat tertentu. Contoh,seorang anak minta mainan pada
kita sebagai orang tuanya, maka kita bisa mensyaratkan ha-hal tertentu sebagai
`kerja keras’ yang harus dilakukan. Misalnya, si anak harus membantu si ayah
mencuci mobil selama sebulan, atau membantu ibu membuang sampah setiap hari,
baru kemudian si anak mendapatkan mainan tersebut. System No Pain No Gain ini
dalam jangka panjang akan membentuk karakter yang kuat dan tangguh dari si
anak, karena mereka sejak kecil sudah dibiasakan harus bekerja dulu baru
mendapatkan hasil.
5. Tiga
perilaku dasar dalam berkomunikasi
Sejak
kecil, seorang anak perlu dididik tiga perilaku dasar dalam komunikasi dan
berhubungan dengan orang lain. Yang pertama adalah harus belajar mengucapkan
“terima kasih” kepada siapa saja yang sudahmemberikan sesuatu kepadanya, yang
kedua adalah harus belajar mengucapkan kata “tolong” apabila ingin meminta
bantuan kepada orang di sekitarnya, dan yang ketiga adalah belajar mengucapkan
kata “maaf” apabila memang bersalah.