_____
mendidikanak68.blogspot.com _____
Seorang
ibu membeli beberapa pot bunga yang berisi aneka bunga. Pot-pot itu diletakkan
di halaman rumah untuk menambah keasrian dan keindahan rumahnya. Ia lalu
berdoa, “Ya Allah, melalui bunga-bunga ini semoga nanti akan berdatangan
kupu-kupu indah ke rumahku.”
Lalu
si ibu ini kembali lagi pada kesibukannya sehari-harinya. Seminggu kemudian, ia
menunggu dan menunggu, tidak kunjung ada kupu-kupu di halaman rumahnya. Hingga
suatu hari betapa kagetnya si ibu mendapati bahwa bukan kupu-kupu yang datang
tapi ulat-ulat bulu yang merambat pada pohon-pohon bunga yang dibelinya itu.
Si
ibu kesal lalu berkata, “Ya Allah, aku minta kepada-Mu kupu-kupu cantik tapi
mengapa yang datang malah ulat-ulat jelek ini?” Sambil terus mengumpat, pot-pot
bunga yang penuh dengan ulat bulu itu akhirnya dipindahkan ke gudang.
Sebulan
kemudian, tepat di hari yang ke-30 sejak kejadian tersebut, si ibu ingin
mencari peralatan yang ia taruh di gudang. Ketika membuka pintu gudang, betapa
kagetnya ia melihat begitu banyak kupu-kupu yang berwarna-warni dan sangat
indah memenuhi gudang tersebut. Kupu-kupu itu satu demi satu mulai beterbangan
keluar pada saat pintu gudang dibuka… untuk mencari bunga-bungaan di
sekitarnya.
Terang
saja kejadian yang luar biasa ini telah membuat si ibu tadi menjadi diam
tertegun, ia tidak bisa berkata-kata lagi, melainkan hanya memandangi satu
persatu kupu-kupu yang keluar dari gudang menuju tamannya. Dan tanpa sadar
kakinya bergerak melangkah mengikuti arah kupu-kupu tadi terbang.
“Alangkah
Indahnya tamanku saat ini.” Si ibu berujar dalam hati. “Ya Allah, ternyata ulat
bulu yang dulu jelek itu kini telah berubah menjadi seekor kupu-kupu yang
begitu cantik dan menawan. Seandainya saja dulu aku tahu, mungkin aku tidak
akan pernah mengeluh dan merasa terusik dengan keberadaan mereka.”
Wahai
para orang tua…
Begitulah
kita para orang tua dan guru pada umumnya, seringkali melihat dan menilai
anak-anak kita bak ulat bulu, yang mengganggu dan membuat kita gatal untuk
selalu mengeluh, marah dan berusaha menyingkirkan mereka. Anak kita tidak
ubahnya seperti ulat bulu yang sering kali dinilai berdasarkan sisi negatifnya
saja. Padahal di balik itu semua ada sebuah proses metamorfosa yang
tersembunyi… ya, sisi indah yang kelak akan dimunculkannya saat mereka dewasa.
Kita
mungkin sering mendengar banyak orang tua dan guru yang mengeluhkan anaknya yang
hiper-aktif dan tidak mau diam atau tidak bisa tenang… Padahal sesungguhnya
kelak anak-anak ini akan menjadi orang yang sangat dinamis… kelak anak-anak ini
akan mampu mengerjakan berbagai tugas dalam waktu bersamaan, atau malah
memimpin lebih dari satu perusahaan tanpa merasa kesulitan sama sekali.
Ada
juga orang tua yang mengeluhkan anaknya yang katanya keras kepala dan susah
sekali diatur… Padahal sesungguhnya kelak anak-anak semacam ini akan menjadi
pimpinan-pimpinan organisasi/perusahaan yang sangat berhasil dengan strategi
dan ide-idenya yang jitu.
Atau
ada juga orang tua yang mengeluhkan anaknya yang katanya pemalu dan sulit
bergaul, ia lebih suka menyendiri melakukan sesuatu di kamar dan anaknya
cengeng sekali. Padahal sesungguhnya kelak anak-anak semacam ini akan menjadi
anak yang sangat unggul di bidang sains teknologi atau bisa juga menjadi
seniman-seniman kelas dunia, mereka adalah anak-anak yang peka dan penuh cinta
kasih terutama pada orang tuanya…
Lain
lagi misalnya ada orangtua yang mengeluhkan anaknya terlau cerewet dan tidak
tahu malu… bahkan cenderung malu-maluin katanya. Padahal sesunguhnya kelak
anak-anak ini akan menjadi orang-orang yang terkenal karena kemampuan tampilnya
di depan umum dan keberaniannya untuk berekpresi.
Begitulah
sejarah telah membuktikan berkali-kali bahwa anak-anak yang dulu pada saat masa
kecilnya dianggap sebagai anak yang aneh dan menyebalkan seperti ulat bulu…
Namun nyatanya setelah mereka dewasa justru menjadi orang-orang yang sangat
sukses dan terkenal di kehidupan.
Tapi
bagaimana mungkin Sang Ulat Bulu akan bisa menjadi kupu-kupu yang cantik dan
indah, jika kita semua selalu menganggapnya sebagai sesuatu yang jelek dan
harus segera disingkirkan dari pandangan kita.
Sesungguhnya
begitu banyak anak-anak Indonesia yang mengalami nasib mirip seperti ulat bulu
tadi. Karena mereka selalu dianggap sebagai anak bermasalah maka mereka tidak
pernah memiliki kesempatan untuk bermetamorfosa menjadi seekor kupu-kupu yang
indah… yah… begitu malangnya mereka, sampai akhirnya mereka harus tetap menjadi
ulat bulu sesungguhnya sepanjang hidupnya. Ya Ulat bulu yang benar-benar mengganggu
kehidupan kita semua…
Bagaimana
kita… anda dan saya memperlakukan anak kita atau anak anak kecil disekitar
kita??